Pasir putih yang landai dan pohon pinus yang tinggi menjulang menjadi
daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Selimpai, Paloh.
Indahnya Hamparan Pantai Selimpai, Enaknya Telur Penyu Rebus Pinusnya
berjejer rapi. Kesan hijau semakin terasa oleh rumput yang menghampar
setinggi mata kaki di lahan berpasir. Meski mentari persis di atas
kepala, suasananya tetap sejuk. Sesekali ombak terdengar memecah pantai
dan berpadu dengan kicauan burung yang bersahutan, menambah kedamaian
suasana. BEGITULAH potret Pantai Selimpai, Paloh, Kabupaten Sambas.
Pasirnya yang bersih tak kalah dengan Pantai Kuta, Bali.
Bila di Provinsi pulau dewata yang bersebelahan dengan Jawa tersebut
di sepanjang pantainya berjejer bangunan vila, hotel dan restoran,
justru di Selimpai kealamian sangat terasa. Seperti sebuah pulau,
Selimpai terpisah dengan daratan Kabupaten Sambas. Sisi selatannya
hingga ke bagian barat berbatasan dengan laut Natuna, sedangkan di sisi
utaranya membentang ke timur dikepung oleh Sungai Merabau. Makanya
setiap mereka yang mampir ke sini, akan menjumpai aneka pemandangan; ada
hutan pinus, pantai, laut dan sungai. Dari kejauhan terlihat Tanjung
Datuk, yang merupakan kawasan berbatasan Malaysia.
Bentuk pulau Selimpai memanjang. Antara sisi di bibir sungai dan
garis laut hanya selebar lapangan bola. Bila kita berdiri di sebelah
sungai, akan terlihat ombak Laut Natuna yang saling berkejaran. Hembusan
anginnya sedang. Paling kencang tinggi ombak mencapai tiga sampai empat
meter.
Keberadaan hutan Pinus di lahan selimpai membuat suasana di pulau
mini ini berbeda dengan pantai lainnya di Kabupaten Sambas. Pohon
berkayu yang menjulang tinggi tersebut berjejer rapi seakan ada yang
sengaja menatanya sedemikian rupa. “Ini semua tumbuh alami,” cerita
penjaga pantai.
Selain alami, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Selimpai
adalah, menjadi tempat persinggahan penyu. Setelah bertamasya keliling
dari pulau ke pulau, benua ke benua, dalam setahun sekurangnya lima kali
satwa langka dilindungi ini mampir ke pulau orang bunian tersebut untuk
bertelur.
Berdasarkan catatan Satgas Pantai Selimpai –dari kelompok sadar
wisata (pokdarwis) Paloh, ada empat jenis penyu yang mampir ke pantai
ini. Diantaranya adalah penyu hijau, penyu sisik, penyu lekang.
Sedangkan penyu belimbing hanya sesekali singgah. Saat ini di dunia
terdapat tujuh jenis penyu, enam diantaranya ada di Indonesaia. Yaitu;
penyu sisik (Eretmochelys imbricate), penyu lekang (Lepidochelys
olivaceae), penyu belimbing (Dermocelys coriaceae), penyu hijau(Chelonia
mydas), penyu tempayan (Caretta carretta), dan penyu pipih (Natator
depresus). Untuk penyu dari jenis Lepidochelys kempi hidup di laut
atlantik, khususnya pantai Amerika dan Meksiko.
Diantara jenis penyu yang singgah ke Selimpai tersebut, penyu sisik
yang paling banyak telurnya. Setiap kali naik ke pantai, telur yang
dikeluarkan yaitu sebanyak 65-125 butir. Sedangkan yang lainnya hanya
kisaran puluhan butir. Bahkan yang sedikit telurnya adalah penyu hijau,
maksimal cuma sembilan. “Tapi, telurnya (penyu hijau) besar seperti
telur bebek,” ujar Trino Junaidi, Ketua Satgas Pantai Pokdarwis Paloh,
saat berbincang dengan koran ini di Selimpai, pekan lalu.
Hewan yang masuk dalam kategori satwa langka ini, naik ke pantai
untuk bertelur pada malam hari. Karenanya kalau pengunjung tidak
bermalam di Selimpai, jangan mengimpikan untuk bertemu dengan penyu.
Makanya agar pengunjung dapat melihat penyu, pokdarwis berinisiatif
membangun tempat penangkaran di Selimpai. Sehingga demikian, setiap tamu
yang datang bisa menyaksikan mana yang namanya tukik (anak penyu),
penyu hijau, sisik, dan lekang.
Wartawan Koran ini pernah melakukan perjalanan pada malam hari
menelusuri Pantai Selimpai. Perjalanan dilakukan dimulai dari Selat
Mutusan hingga Tanjung Kemuning. Sepanjang perjalanan memang terlihat
sejumlah penyu yang cukup besar naik ke pantai untuk bertelur. Diameter
cangkang (penutup badan) hingga lebih satu meter panjangnya. Setelah
bertelur yang biasanya mencapai 100 butir, penyu-penyu itu kembali ke
laut. Menjadi pengalaman yang tak terlupakan melihat penyu-penyu raksasa
itu naik ke pantai dan bertelur.
PANTAI SELIMPAI
>> Alamat/Lokasi: Desa Sebubus, Kecamatan Paloh
>> Luas : 200 ha
>> Status Kepemilikan : Tanah Negara
>> Nama Pengelola: Balai KSDA
>> Jarak dari Pusat Kota/Waktu Tempuh : 7 km dari ibukota Kecamatan Paloh atau 80 km dari pusat Ibukota Kabupaten Sambas
>> Kondisi Jalan Menuju Obyek Wisata : Jalan aspal sampai di
Dusun Setinggak kemudian menggunakan kapal motor ke Pantai Selimpai
>> Transportasi yang Dapat Digunakan /Biaya : Menggunakan
kendaraan roda 2 atau 4 hingga di Dusun Setinggak, kemudian menyeberangi
Sungai Paloh menggunakan kapal motor selama 20 menit menuju ke Pantai
Selimpai.
Sumber : http://disbudpar.kalbarprov.go.id/where-to-go/sambas/264--pantai-selimpai.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar